Istirahatlah dengan tenang dan tunggulah, aku akan selalu datang menyapamu, Bapakku.
Hari begitu cepat berlalu,
usia setiap detik bertambah, kebersamaan hari ini adalah kenangan untuk
kemudian, tak pernah menginkan buah hatinya menderita, senyum mereka adalah
cinta yang membuatnya tak kenal lelah, dekapan
tubuhnya adalah kehangatan dan
keamanan buat mereka, sikap dan akhlaknya adalah contoh teladan bagi mereka, tak pernah engkau
mengeluh membanting tulangmu, mencari sesuap nasi halal untuk mereka buah
hatimu, generasi kebanggaanmu esok hari, nasihat dan didikannya adalah pesan
terbaik dan bekal dalam mengarungi kehidupan ini, engkau jaga keluargamu dengan
penuh cinta dan pengorbanan sekalipun jazad menjadi taruhannya.
Bapaku masih
sangat segar dihati dan pikiran ini saat terakhir kalinya aku mencium
kedua tanganmu sebelum kepergianmu selamanya mendahului kami dari dunia fana
ini, teringat jelas saat- saat kepergianmu aku hanya berada satu hari bersamamu
dirumah, dan kau ridohi anakmu ini
merantau belajar ke negeri orang dan menjadi anak yang bertanggungjawab atas
amanah yang telah diberikan kepadanya, namun saat dia kembali takdir dan ketentuanNya telah berkehendak
engkau telah pergi selamanya.
Tak kan pernah terlupa sosok wajah dan senyum
yang terpancar darimu. bersama buah hatimu, bercanda, dan memberikan mereka
kebahagiaan. Tak pernah engkau menuntut lebih atas takdir yang telah ditetapkan
kepadamu, bersabar, bekerja keras dan menjalankan perintahNya adalah caramu
mensyukuri nikmat yang telah diberikan kepadamu.
Bapaku bahkan setiap detik
kebersamaan takkan mampu untuk aku lupakan, ‘ketika usia buah hatimu baru
berumur 6 tahun dan kamu temui dia berbaring didepan tv dengan penuh cinta dan
kasih sayangmu kamu gendong dia dan kamu tidurkan perlahan-lahan dikasur tak
ingin dia terganggu dan terbangun, kamu ambilkan makanan dan kamu suapi, bersama
ibuku segalanya kamu lakukan untuk kebahagiaan buah hatimu walau terkadang menanggung malu sering kau dapatkan, air matamu disetiap doamu untuk mereka
adalah saksi betapa engkau ingin melihat mereka bahagia.
Kini engkau telah
duluan meninggalkan kami didunia ini dengan sejuta pesan dan bekal dalam
mengarungi arti kehidupan ini, meninggalkan sejuta kenangan bersamamu,
meninggalkan setiap wasiat untuk bersabar, bekerja keras, dan menaati
perintahNya, untuk terakhir kalinya disaat kepergianmu kulihat wajahmu dengan
penuh kesungguhan, kutatapi dan kucium keningmu malam itu aku terbaring
disampingmu, memelukmu, dan menyapamu lewat lantunan suci al-quran hingga pagi
menampakkan cahayanya tak sedikitpun aku ingin tertidur memohon ampunan dan
kasih sayangNya kepada sang pemilik kehidupan berharap engkau dikasihi,
diampuni dosamu dan diberikan tempat terpuji disisiNya amin.
Mengangkat
jenazahmu, memandikanmu, menshalatimu dan mengantarkanmu ketempat perisrahatan
terakhir adalah kewajibanku kepadamu semoga engkau selalu tenang dan bahagia
disisiNya bertemu dengan sang pemilik segala kehidupan. Perpisahan adalah
sebuah kepastian, namun kenangan bersama dengan orang tercinta akan selalu
hidup didalam sanubari.
Orang tua adalah surga bagi setiap anak-anaknya, mendoakan
mereka, berbakti kepadanya, dan membuatnya bahagia adalah sebuah keharusan
untuk dilakukan. Untukmu bapaku dalam setiap doa kusebut namamu memohon ampunan
dan diberikan kebahagiaan disisiNya, dengan doa aku menyapamu walau aku tahu
tak akan pernah sanggup aku membalas jasa-jasamu.
Untukmu yang selalu
kurindukan, yang selalu aku sayangi bersama ibuku tercinta sampai berjumpa
disurga kelak insha Allah kita semua akan dipertemukan kembali olehNya dan kami
semua pun akan menyusulmu.
di ruang sempit nan sederhana
Makassar, 16 Februari 2016
COMMENTS